Ada yang menarik dari kisah nyata mahasiswa Universitas Negeri Medan yang hampir kecopetan saat dirinya menaiki angkot. Saat itu ada 3 pencopet yang mendekatinya, jika orang biasa pastilah takut gelisah, dan ingin kabur dari angkot tersebut.
Tapi gadis itu tidak. Malah sikapnya sangat terbalik dengan apa yang seharusnya dilakukan.
Wanita itu sangat santai, tidak peduli, dan membiarkan pencopet itu melakukan aksinya tanpa merasa was-was sekalipun.
Kisahnya ini diceritakan oleh dirinya di WhatsApp kepada temennya. Dari keterangan yang ada di sana, wanita itu memang tidak begitu peduli.
Ketika peristiwa pencopetan itu terjadi, si wanita sedang dalam keadaan menstruasi, kepala pusing, dan capek. Jadi dia bodo amat dengan gerak-gerik pencopet yang ada di sekelilingnya itu.
Sambil mendengarkan lagu di earphone yang tersambung ke ponselnya, wanita itu diam menikmati lagu. Ia rasakan ada pergerakan yang begitu hati-hati pada tas ransel yang ia gendong.
Resleting tas ranselnya dibuka begitu perlahan oleh pencopet, si gadis jelas-jelas merasakan itu, tapi dia benar-benar tak mau ambil pusing.
Sampai akhirnya, angkot yang ia tumpangi pun sampai di tempat tujuan. Gadis itu turun dari angkot, tapi sebelum itu ia katakan sesuatu yang membuat para pencopet itu merasa malu, tak berkutik dan nyesek.
"Gak di situ Bang, dompetnya."
Setelah itu si cewek turun dari angkot, menyebrang jalan sambil membenarkan resleting tas ranselnya.
Cerita yang dibagikan melalui WhatsApp ini pun disebarkan. Berbagai netizen mulai berkomentar menanggapi pencopet yang dibuat tidak berkutik oleh wanita yang sedang PMS.
"The power of cewek PMS."
"Kekuatan cewe lagi mens hari pertama."
“Kekuatan mood swingnya perempuan dapet haha capek, pusing, jadi bodo amatan. Untung nggak di maki-maki aja tuh copetnya."
"Sungguh warbyasah."
Banyak yang menyebutkan kalau ini lah kekuatan wanita PMS. Para copet saja dibuat tidak berkutik. Tapi memang dasar wanita itu yang pintar, dia tidak terlalu gegabah dan tetap santai dalam menghadapi masalahnya.
Tapi gadis itu tidak. Malah sikapnya sangat terbalik dengan apa yang seharusnya dilakukan.
Wanita itu sangat santai, tidak peduli, dan membiarkan pencopet itu melakukan aksinya tanpa merasa was-was sekalipun.
Kisahnya ini diceritakan oleh dirinya di WhatsApp kepada temennya. Dari keterangan yang ada di sana, wanita itu memang tidak begitu peduli.
Ketika peristiwa pencopetan itu terjadi, si wanita sedang dalam keadaan menstruasi, kepala pusing, dan capek. Jadi dia bodo amat dengan gerak-gerik pencopet yang ada di sekelilingnya itu.
Sambil mendengarkan lagu di earphone yang tersambung ke ponselnya, wanita itu diam menikmati lagu. Ia rasakan ada pergerakan yang begitu hati-hati pada tas ransel yang ia gendong.
Resleting tas ranselnya dibuka begitu perlahan oleh pencopet, si gadis jelas-jelas merasakan itu, tapi dia benar-benar tak mau ambil pusing.
Sampai akhirnya, angkot yang ia tumpangi pun sampai di tempat tujuan. Gadis itu turun dari angkot, tapi sebelum itu ia katakan sesuatu yang membuat para pencopet itu merasa malu, tak berkutik dan nyesek.
"Gak di situ Bang, dompetnya."
Setelah itu si cewek turun dari angkot, menyebrang jalan sambil membenarkan resleting tas ranselnya.
Cerita yang dibagikan melalui WhatsApp ini pun disebarkan. Berbagai netizen mulai berkomentar menanggapi pencopet yang dibuat tidak berkutik oleh wanita yang sedang PMS.
"The power of cewek PMS."
"Kekuatan cewe lagi mens hari pertama."
“Kekuatan mood swingnya perempuan dapet haha capek, pusing, jadi bodo amatan. Untung nggak di maki-maki aja tuh copetnya."
"Sungguh warbyasah."
Banyak yang menyebutkan kalau ini lah kekuatan wanita PMS. Para copet saja dibuat tidak berkutik. Tapi memang dasar wanita itu yang pintar, dia tidak terlalu gegabah dan tetap santai dalam menghadapi masalahnya.
Tags
Lifestyle